MARHABAN TAHUN BARU HIJRIYAH 1442


Oleh : M.Mudrik Bahraini

 

Muharram merupakan bulan yang sangat berpengaruh pada sejarah kehidupan umat Islam. Suatu bulan yang menjadi pembuka tahun dalam kalender Islam, Hijriyah. Suatu bulan yang penuh barokah dan rahmah, karena bermula dari bulan inilah –menurut dunia Islam- berlakunya segala kejadian alam ini. Bulan Muharram juga termasuk salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah,dalam al Qur’an surat Al Taubah: 36,alloh berfirman yang artinya :

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (Maksudnya ialah: bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa”.

 Dengan demikian bulan Muharam merupakan bulan yang menyimpan banyak sejarah kehidupan umat manusia,yang patut dikenang sebagai rasa syukur atas kenikmatan yang diberikan, karena peristiwa-peristiwa yang terjadi pada bulan tersebut dapat memberikan banyak inspirasi bagi kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi ini. dalam bulan Muharram, lebih-lebih tanggal 10 Muharram, yang disebut ‘Asyura, atau bulan Suro orang jawa menyebutnya,banyak menitiskan peristiwa bersejarah pada kita, khususnya apa yang pernah dialami oleh para Nabi dan Utusan Allah. Di mana pada hari itu merupakan “hari pertolongan” bagi para Nabi. Dalam sejarahnya, pada hari itu terdapat beberapa peristiwa besar yang sangat berpengaruh dalam sejarah eksistensi agama Tauhid (Islam), diantaranya: 

1.Nabi Adam bertaubat kepada Allah dan dipertemukan dengan isterinya, ibu Siti Hawa di Padang Arafah (Jabal Rahmah). 

2. Nabi Nuh diselamatkan Allah SWT dari perahunya setelah bumi ditenggelamkan selama enam bulan. 

3.Nabi Muhammad SAW lepas dari racun orang-orang Yahudi. dan Pada tanggal ini pula, umat Islam zaman dahulu diwajibkan berpuasa sebelum adanya perintah wajib puasa Ramadhan. 

Namun setelah turunnya perintah puasa Ramadhan, maka puasa pada tanggal 10 Muharram menjadi sunnah. Sebagaimana dalam satu riwayat disebutkan bahwa: “Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa-dosa (kecil) pada setahun yang lampau”. (HR Muslim) Karena peristiwa bersejarah yang cukup banyak terjadi pada 10 Muharram inilah, maka dianggap sebagai tanggal yang penting di kalangan umat islam.

Meskipun demikian, timbul pertanyaan dalam benak kita, kenapa penetapan awal tahun dalam Islam berdasarkan hijrah Rasul Muhammad saw? Apakah karena dalam hijrah tadi terdapat sesuatu yang sangat penting untuk dikenang? Bukankah selain hijrah masih ada beberapa peristiwa yang tidak kalah pentingnya dengan hijrah tadi? Seperti kelahiran atau wafat Rasul saw, peristiwa penaklukan kota Mekah yang menjadi pusat persatuan dan kesatuan umat Islam, dan masih banyak lagi beberapa peristiwa lainnya yang berpengaruh pada eksistensi Islam di muka bumi ini. Namun, kenapa harus bersandar pada hijrah Rasul Muhammad saw kalender Islam itu ditetapkan? 

Oleh Khalifah Umar bin Khattab,peristiwa hijrahnya nabi saw  dijadikan momentum dan pangkal tolak perjalanan sejarah Islam, dengan ucapannya: “Hijrah itu memisahkan antara yang hak dengan yang batil, karena itu jadikanlah catatan sejarah”. Disamping itu,, Peristiwa hijrah Rasululloh saw dan para sahabatnya, bisa kita ambil sebagai suatu pelajaran berharga dalam kehidupan kita.Betapa besar dan berat perjuangan Rasul SAW waktu itu hingga setiap datang tanggal 1 Muharram, ingatan kita terlukis kembali pada puncak perjuangan beliau nabi  SAW 14 abad silam. 

Suatu perjuangan untuk membebaskan kaum muslimin dari kezaliman dan tindakan sewenang-wenang yang menimpa mereka dikarenakan tindakan orang-orang kafir tersebut semakin hari semakin meningkat pada taraf yang sangat membahayakan masa depan Islam dan kaum muslim. Dengan izin Allah SWT, Rasulullah SAW beserta para sahabatnya yang setia, akhirnya meninggalkan tanah kelahirannya yang tercinta Makkah Al-Mukarramah untuk pindah ke negeri yang baru yaitu Yastrib (Madinah). Perpindahan beliau dari Makkah ke Yastrib  inilah yang disebut dengan “hijrah”.

Bagi kita muslimin umat Nabi Muhammad SAW,tahun baru hijriyah adalah salah satu momentum yang tepat untuk mengevaluasi segala sesuatu yang pernah kita lakukan pada tahun yang telah lalu. Sudahkah diri kita semua menjadi hamba Alloh SWT yang benar-benar takut dan taat kepada semua perintahNya?,yang menjauhi semua laranganNya. Sudahkah diri kita menjadi umat Nabi Muhammad SAW yang meneladani akhlaqul karimah dan sifat mulianya?. Sudahkah diri kita menyiapkan bekal untuk menjalani kehidupan kekal di akhirat dengan meninggalkan dunia yang fana?. Insya alloh,belum ada kata terlambat untuk segera memperbaiki kekurangan diri kita di masa lalu untuk menjalani kehidupan di masa depan.

“SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH 1442, semoga Alloh SWT senantiasa memberikan mau’nah dan hidayahNya kepada kita semua. Amin.  


Posting Komentar

0 Komentar