Ibadah Qurban Melahirkan Manusia Yang Sebenarnya

Ibadah Qurban Melahirkan Manusia Yang Sebenarnya
by : M.Mudrik Bahraini


Manusia di ciptakan oleh alloh swt di muka bumi untuk menjadi khalifah(pengganti;pengurus;pengelola) Dengan dibekali bentuk dan sifat yang sempurna melebihi makhluk alloh yang lain. Terdiri dari dua unsur,yakni ruh dan jasad,manusia diberikan hati dan akal fikiran untuk mengolah dan mengatur dirinya menjadi makhluk yang bermanfaat terhadap yang lain. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda : ”Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad).

 Didalam al qur’an sendiri telah dijelaskan sifat-sifat manusia seperti termaktub dalam QS.Al Isra (17) ayat 85,QS.Al Infithar(82 ) ayat 6,QS.Al A’raf(7) ayat 176, QS.Al A’raf(7) ayat 179

Merujuk dari keterangan ayat-ayat al qur’an tersebut diatas maka kita bisa mendapatkan gambaran bahwa terdapat empat komponen dasar berbeda sebagai pembentuk karakter dan sifat dalam diri manusia. Yakni; 

1.rabbaniyyah(ketuhanan),

2.syaithaniyyah(syetan),

3. bahimiyyah(binatang rakus yang bersumber dari syahwat),

4.sabu’iyyah(binatang buas)

Manusia idealnya bisa mengatur,mengendalikan sekaligus menggabungkan semua potensi dalam dirinya termasuk empat komponen dasar diatas menjadi sebuah energi positif untuk taat menjalani ibadah kepada alloh swt,sehingga ia bisa memahami dan menjadikan dirinya sebagai makhluk alloh yang ketika sifat keburukan dilakukan maka dengan segera ia bertaubat memohon ampun kepada alloh diiringi dengan berbuat kebaikan.

Salah satu kebaikan yang bernilai ibadah di sisi alloh adalah ibadah qurban, yang mempunyai arti mendekatkan diri kepada alloh,melalui ritual penyembelihan hewan ternak. 

Diperintahkan oleh alloh kepada sekalian umat kanjeng nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan tertulis dalam QS.Al Kautsar ayat 2, mempunyai dua makna yakni,

1. secara dimensi vertikal,qurban adalah bentuk penyembahan kepada sang pencipta (alloh swt) 

2.secara dimensi sosial,qurban adalah bentuk kepedulian terhadap sesama(QS.Al Hajj-22 ayat 28).

Dalam tinjauan lain,ibadah qurban mengandung simbol menyembelih sifat kebinatangan yang ada dalam diri manusia. Mengapa demikian,lihatlah ketika manusia mengklaim dirinya adalah yang paling benar, akan tetapi ia lupa bahwa setiap saat sifat-sifat binatang yang bersemayam dalam dirinya bisa muncul  dan menungganginya bahkan lebih liar dan berbahaya melebihi binatang aslinya.

 Walhasil,untuk menjadi manusia yang sebenarnya,maka kita harus belajar memahami arti dari di syariatkannya ibadah qurban yang sejak nabi adam alaihissalam itu telah ada.

Selamat Hari Raya Qurban 1441-2020,semoga alloh swt menerima semua amal ibadah kita. Amin.



Posting Komentar

0 Komentar